Pantai adalah
sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir,kerikil
ataupun bebatuan, dan terdapat di daerah
pesisir laut. Daerah
pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Pantai yang akan saya
bahas kali ini adalah pantai Krakal, di selatan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Pantai Krakal merupakan pantai berpasir
putih yang terletak di Kampung Krakal, Kelurahan Ngestirejo, Kecamatan
Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Dari pusat kota Wonosari,
pantai ini memiliki jarak sekitar 37 kilometer ke arah selatan. Sedangkan jika
dihitung dari pusat kota Yogyakarta, pantai ini berjarak 65 kilometer dan dapat
ditempuh dalam waktu 3 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Perjalanan
menuju Pantai Krakal akan melintasi jalan yang berliku-liku dan melintasi
bukit-bukit kapur (Karst), serta diselingi dengan teras-teras batu karang.
Menurut hasil penelitian geologis, daerah ini merupakan dasar dari lautan yang
merupakan hasil proses pengangkatan yang terjadi pada kerak bumi pada masa lalu.
Dasar laut ini semakin lama semakin meninggi, sehingga muncul sebagai dataran
tinggi. Batu-batuan karang yang Nampak merupakan bekas rumah binatang karang
yang hidup ketika itu.
Pantai ini merupakan pantai yang
luas dan terpanjang di antara pantai-pantai lain di Gunung Kidul Pantai Krakal merupakan salah satu
pantai di wilayah Kabupaten Gunungkidul yang memiliki potensi keanekaragaman
hayati sangat besar. Wilayah ini meliputi bentangan yang cukup luas dan
merupakan pantai berbatu dengan tingkat kemiringan rendah. Kondisi ini
menyebabkan Pantai Krakal menjadi tempat tujuan wisata yang sangat diminati
oleh berbagai kalangan. Sebagai ekosistem pantai berbatu dan landai , Pantai
Krakal memiliki ciri khas dengan komunitas flora dan fauna karang. Pada saat
air laut surut sebagian kawasan pantai ini akan merupakan wilayah terbuka
(tidak terendam air) dan menjadi wilayah yang sangat menarik untuk perburuan
maupun kepentingan lainnya. Berbagai komunitas biota yang dapat ditemukan di
Pantai Krakal saat ini antara lain adalah Komunitas Algae (rumput laut),
Bivalvia, Terumbu karang, Ikan hias karang dan berbagai organisme invertebrate lainnya.
Air laut di panai
Krakal memiliki sainitas sebesar 33 5% dan suhu air laut di perairan pantai
berkisar antara 33- 36°C. Semakin menjauh dari garis pantai suhu air menjadi semakin
berkurang atau rendah. Besar derajat keasaman pantai Krakal berkisar antara8 -
8,5 dan nilai derajat keasaman pantai ini tidak memiliki variasi yang cukup
besar.
Pantai Krakal memiliki
bentuk menjorok ke darat seperti teluk yang besar dengan karang yang menempel
di dinding pantainya. Kndisi ini membuat pantai Krakal memiliki energi
gelombang yang kecil sehingga energi air
untuk sampai ke garis pantai juga kecil.
Hal tersebu membuat pantai ini mudah untuk dijadikan habitat hidup rumput
laut. Rumput laut hidup pada substrat batu karang. Pemanfaatan rumput laut di
pantai Krakal sudah dapat dibilang cukup maju dibandingkan dengan pantai yang
lain, karena sudah dikelola dengan baik oleh berbagai pihak yaitu pemerintah
daerah, masyarakat dan Universitas Gadjah Mada sebagai penelitinya untuk
dimanfaatkan sebagai sumber protein. Selanjutnya yang menjadi kendala di pantai
ini adalah belum memiliki akses listrik yang memadai, kadang hanya menggunakan
Genset untuk penerangan di malam hari. Pemanfaatan lain pantai Krakal adalah
pertanian ikan tangkap tanpa kapal, tambang pasir serta pernak pernik cangkang
kerang untuk dijadikan souvenir.
Daftar pustaka:
Catatan kuliah 9
Maret 2015 “karakteristik dan struktur
wilayah pantai”, oleh Bapak Made Andi Arsana, Teknik Geodesi, Universitas
Gadjah Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar